dan saat aku bertanya pada doa
"doa, memangnya saat aku menyebut harapanku dan mimpiku padamu, maka kau akan mengabulkan?"
dia menjawab, "tidak"
"lalu buat apa aku menghabiskan waktu untuk kamu?"
"doa, memangnya kamu bisa apa untuk setiap usahaku? mengapa tiap usahaku selalu diselingi olehmu?"
dia menjawab, "aku saudara dari usahamu"
"doa, memangnya sebegitu hebatkah kamu? kamu punya apa sih? dukun ya?"
dia menjawab, "aku milik Tuhan, dan Tuhan milikku"
"nak, aku ini doa. aku ini juga sama sepertimu makhluk Tuhan, namun yang membedakan aku denganmu, aku bisa membantumu untuk dekat dengan Tuhan. gunakan aku, berdayakan aku, manfaatkan aku. aku ikhlas membantumu asalkan kau memang berada dalam jalan terbaik Tuhan. bukan aku yang mampu memutuskan mimpi dan harapanmu, itu kehendak Tuhan. tapi bicaralah padaku, katakan semuanya, aku berjanji akan menyampaikannya pada Tuhan. namun, ada satu syarat, saat mungkin kau ingin berbagi cerita denganku, ingin bercerita tentang mimpimu, kau tidak boleh hanya diam, kau harus berusaha untuk itu. saat kau lelah, kau boleh sejenak istirahat dan bercerita padaku, tapi kau tak boleh menyerah, tetaplah semangat untuk berusaha. maka aku akan berjanji untuk mengatakan semua usaha dan ceritamu pada Tuhan, Tuhan menyayangimu nak, begitu pula aku :)"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar