dan saat aku berpikir bentuk nyata dari seonggok cinta
adalah memaafkan dan ikhlas
kedengarannya terlalu dusta memang
karena jika itu digunakan sebagai esensi
maka otak dan hati kita akan benar2 kelu untuk sekedar mengartikan
dan saat aku katakan, "tak usah dipikirkan, pahami saja"
maka, bagian mana yang harus dipahami?
coba sejenak kita membuka hati,
adakah yang tak pernah tersakiti oleh dasar yang kita sebut "cinta"
bayangkan saja, seorang wanita, sekalipun telah hancur, telah sakit, telah menderita,
dia tetap mau memaafkan, walau mungkin akan sulit untuk sekedar lupa,
dia tau dia bodoh, masih dan akan selalu jatuh pada orang yang sama dan sebab yang sama
karena saat arti nyata cinta terdefinisi, maka logika pun tak akan mampu berbicara
terkadang apa yang mereka lakukan hanya untuk sekedar bertahan, adalah hal yang tak pernah
diperkirakan oleh Albert Einstein sekalipun
sesuatu yang mungkin mendekati nilai kesempurnaan, namun tanpa disertai dengan orang yang dicintainya,
maka harganya akan tetap "nihil"
karena yang tak terlihat dan tak tersentuh akan semakin terasa harganya
sekalipun hanya akan terengkuh pada khayal yang melambung
namun akan tetap terasa hangatnya jika kita memeluk orang yang kkita sayang dengan doa
walau mungkin tak akan pernah sampai ke hatinya,
namun percayalah, mintalah Tuhan yang menjaganya,
karena itulah yang terbaik saat ini,
tak memilikinya bukan berarti tak mampu mendoakan yang terbaik baginya
kita ataupun dia sama2 milik Tuhan,
Tuhan tau mana yang terbaik untuk kita ataupun yang terbaik untuknya,
jika Tuhan tak enggan menginginkan kita bersama dengannya
maka kita akan memiliki kesempatan membahagiakannya,
namun jika jawaban Tuhan, "TIDAK" maka akan ada rencana yang lebih manis untuk kita dan dia
percayalah, bahwa Tuhan tak pernah salah,
hanya kita yang selalu menyalahkan
jalan terbaik Tuhan akan selalu ada untuk hamba yang selalu bersyukur dan menCINTAINYA
Rabu, 14 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar